Cinta?
Cinta tidak bisa dipaksakan. Apapun alasannya cinta tak mampu memaksakan seseorang untuk membalasnya. Pada hakikatnya cinta itu membuat seseorang bahagia bukan kesedihan. Cinta ada karna terbiasa bisa pula karna rasa yang tak biasa ketika menatap matanya. Sesimpel itu. Kurasa cinta itu tidak melulu bahagia tidak pula melulu kesedihan. Tergantung.
tergantung, bagaimana seseorang menyikapi rasa cinta itu. Ya, kalau ingin merasakan cinta untuk sebuah kebahagiaan jangan lah kamu memaksakan seseorang untuk membalas cintamu. Tapi, cintailah dia dengan doa. Doa akan sampai meskipun dia tak pernah tau. Mencintai dalam diam? Mungkin ya, mungkin tidak. Kenapa? Cinta itu rasa ikhlas. Sejauh mana kamu mampu mengikhlaskan dia, berarti rasa cinta itu semakin dalam. Kalau kamu tetap memaksa berati kamu egois. Karma? Apa kamu sudah bisa mengatakan karma, karna dia tidak bisa membalas cintamu kamu akan mendoakan nya dengan sebutan karma? Haha naif.
Kurasa, cinta itu lebih sejauh mana kamu berkorban. Berkorban untuk mendapatkan hatinya? Bisa. Berkorban untuk membahagiakannya? Ya tentu. Kamu harus berani berkorban untuk kebahagiaannya, meskipun bahagianya bukan dengan kamu. Dewasa sih, gampang sih, tapi susah nglakuinnya kan? Haha
Kamu akan mengerti cinta kalau kamu sudah mengalami fase dimana kamu harus mundur secara perlahan untuk kebahagiaannya bersama seseorang yg dicintainya. Sedih? Boleh. Tapi jangan terlalu. Pasangan manapun tidak menyukai lelakinya atau wanitanya yg sedih berlarut larut, apalagi karna cinta bertepuk sebelah tangan. Haha
Lucu memang, simpel namun sulit. Sulit untuk dipahami sulit pula untuk dilakukan.
Percayalah, Tuhan sudah menyiapkan jodoh terbaik untukmu.
Bulshit memang, tapi ini lah kenyataannya. :)



0 Comments