Malam ini hujan turun cukup deras. Seakan turun membawa ribuan kenangan. Entah siapa yang aku rindukan, yang jelas aku merasa pilu aku merasa ada yang hilang. Statusku memiliki kekasih tapi aku tak merindukan dia, apakah mungkin aku merindukan masalaluku? Kurasa juga tidak. Entah kurasa akhir akhir ini aku bosan aku muak dengan semuanya, aku rindu diperlakukan dengan manis dan romantis oleh seseorang yang aku cintai. Aku merasa aku kini tak lagi ada yang memperlakukanku bagai princess seperti dulu. Aku rindu, apakah aku sudah tak pantas untuk diperlakukan manis lagi? Aku iri dengan perempuan perempuan diluar sana yang diperlakukan manis oleh lelakinya. Seperti hal hal kecil diberi boneka kecil, diberi bunga, diberi coklat bahkan dinyanyikan sebuah lagu atau hal sederhana diberi kata romantis atau ucapan selamat pagi setiap hari. Aku rindu benar benar rindu. Aku tidak menyalahkan kekasihku, kenapa dia tidak memperlakukanku seperti itu karna dia pernah berkata bahwa jika aku ingin sesuatu katakan padanya. Tapi aku bukan wanita yang semurka itu, meminta pada laki laki yang belum tentu akan menjadi suamiku, aku lebih suka jika diberikan hadiah, bukan gila materi tapi perempuan manakah yang tak ingin diberlakukan seperti itu? Ketika aku rindu aku hanya mampu menitihkan air mata, aku bukan seorang yang pandai berbicara aku hanya mampu menulis untuk mengungkapkan ini semua. Tidak ada yang mengerti dan tidak akan ada yang sanggup mengerti tentang hati ini, aku sendiri tak sanggup memahami apa yang diinginkan hati ini. Biarlah semua berjalan seperti biasanya, aku masih mampu untuk memendam ini semua. Aku masih mampu untuk bertahan, biarkan aku dan Tuhan saja yang tahu tentang rindu ini.
2014-2015-2016-2017 hampir 4 tahun aku tidak menulis cerita tentang kamu, kamu yang pernah singgah dihatiku. Hanya kamu yang mampu membuatku terinspirasi untuk menulis. Senyum kamu, sapaanmu, tutur katamu, canda tawamu dan masih banyak lagi. Hah, terakhir aku menulis berjudul "move on" namun apa kenyataannya? Aku belum pernah bisa melupakan kamu sampai saat ini, aku masih sering berharap untuk bisa memutar waktu, bertemu denganmu, dan mengulang waktu agar aku tak lagi mengecewakanmu.
"Pergilah, cinta pasti akan pulang kerumahnya" itu kata terakhir yang pernah kau katakan padaku dan engkau berkata "carilah kebahagiaanmu jika kebahagiaanmu ada padaku maka kembalilah padaku, aku akan menunggu". Sering terlintas dibenakku akankah kamu benar" menungguku atau itu hanya kata bulshit yang sering dikatakan laki laki pada umumnya? Hari demi hari berlalu, bulan demi bulan terlewatkan, tahun demi tahun telah berganti, namun engkau tak pernah mencariku tak pernah engkau memulai percakapan sekedar "hay" sedangkan aku selalu membuka profil bbm mu dan tak mampu untuk mengatakan hay. Rasanya aku ingin mengetik "hay upin, apa kabar? Apakah ada perempuan lain yang mengisi hatimu saat ini? Apakah kau sudah bahagia dengan perempuan lain saat ini?" Tapi, aku siapa aku hanya secarik kertas diary masa lalu yang telah kusam dan sudah tertimpa kertas kertas baru dengan cerita cerita yang jauh lebih menarik daripada aku. Sering aku berharap untuk bisa bertemu denganmu dijalan ketika berangkat atau pulang kuliah dan aku pernah berdoa kepada Tuhan jika kita berjodoh maka kita akan sering dipertemukan, namun kita tak pernah dipertemukan, apakah ini pertanda aku harus benar benar pergi dari ingatan yang pernah ada (tentangmu).....
Seandainya kau tau, aku saat ini mempunyai kekasih. Bukan maksud aku mengkhianati atau sudah melupakanmu, namun aku lelah.. Lelah sendiri, menunggu kabar yg tak pasti darimu, menunggu orang yang mencintaiku namun tak pernah mau berjuang untukku. Namun bukan berarti aku juga tak mencintai kekasihku saat ini, aku sangat mencintainya .... Entahlah, 5% aku masih ingin menunggumu mengharap engkau kembali. Aku jahat? Tidak, kurasa tidak karena aku sudah termakan janji manismu yang mengatakan akan kembali padaku, dan aku ditinggalkan orang yang kucintai namun belum sempat kumiliki padahal saling mencintai. Kenapa dunia ini tak adil, ketika aku benar benar mencintai seseorang justru aku tidak bisa bersamanya bahkan memandangnyapun tak bisa.
Cinta adalah aku dan kamu. Jika tidak ada kamu berarti itu bukan cinta, begitupun sebaliknya. Kini aku ingin memutuskan bahwa aku ingin benar benar melupakan kamu, pergi dari lembaran masa lalu yang manis. Ah tidak, kurasa bukan manis tapi basi. Maafkan aku, aku melupakanmu bukan karna aku membencimu namun aku ingin hidup pada kenyataan yang sesungguhnya yang ada yang tampak. Aku ingin mencintai kekasihku yang saat ini, meski ia tak pandai bersajak tak pandai berkata manis namun ia telah membuatku merasa aman dan nyaman. Selamat tinggal kamu, kita dan segala kenangan yang telah ada...
ABOUT ME

POPULAR POSTS
Formulir Kontak
Cari Blog Ini
Blog Archive
Popular Posts
-
2 tahun kita bersama kukira aku akan menjadi pilihan terakhirmu, ternyata tidak. Hehe Meninggalkanmu tidak kusesali, mengapa? Karna aku berf...
-
Hai kamu? Apa kabar? Syukurlah kalau baik baik saja, Cukup aku yang tidak baik baik saja. Hehe Terimakasih, untuk waktu yang telah engkau be...
-
Namaku audy umurku 23th, aku lulusan UNS 3 tahun yang lalu. Hari ini aku resign dari pekerjaan aku yang sekarang. Sore ini sambil menikmati ...




